Setiap kita
melihat sebuah gambar,pasti kita pernah berfikir untuk mencari maksud dari
gambar tersebut, begitu juga dengan pemberian warna, “kenapa sih di kasih warna
merah?”, mungkin kita akan bertanya seperti itu. Begitu juga dengan bentuk
tulisan terdapat di gambar, sebenarnya masih banyak pertanyaan lg yang akan
kita pertanyakan dari suatu gambar.
Semiotika adalah
ilmu tentang tanda - tanda yang menawarkan penjelasn tentang bagaimana orang
mengambil makna dari kata-kata, suara dan gambar. Pemahaman tentang semiotika
membantu seorang komunikator memberikan bebrapa “lapisan” informasi kepada
pembaca. Semiotika sendiri berasal dari bahasa yunani “Semion” yang berarti “Tanda”.
Tanda itu sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat mewakili sesuatu
yang lain. Contoh : asap bertanda adanay api.
Semiotika sendiri
memiliki dua tokoh yang sangat berpengaruh pada awal mula ilmu ini ada, yakni Ferdinan de Saussure dan Charles Sander Pierce, kedua tokoh tersebut
mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak saling mengenal satu
sama lain. Saussure mengembangakn ilmu tersebut di Eropa dengan banyak orang
menyebutnya Semiologi dengan latar belakang ke ilmuanya adalah linguistic sedangkan
Pierce mengembangkan semiotika di amerika dengan latar belakang keilmuan
filsafat.
Semiotika dan Para Pemikirnya
Semiotika mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu “tanda”. Ahli semiotika,
Umberto Eco mengatakan
bahwa: "... pada prinsipnya (semiotika) adalah sebuah disiplin yang mempelajari
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta, dengan menyebut tanda
sebagai suatu ‘kebohonga’ dan dalam Tanda ada suatu yang tersembunyi di
baliknya dan bukan merupakan Tanda itu sendiri. Dengan demikian
semiotika pada prinsipnya adalah suatu disiplin yang mempelajari apa pun yang
dapat digunakan untuk menyatakan suatu kebohongan, jika sesuatu itu tersebut
tidak dapat digunakan untuk mengatakan kebohongan, sebaliknya tidak bisa
digunakan untuk mengatakan kebenaran.
Ada beberapa
tokoh – tokoh l yang menggambarkan pemikiran mereka tantang semiotika dan dapat
di gunakan oleh khalayak dalam melakukan penelitian semiotika,mereka adalah :
1.
Charles
Sander Pierce
Sebuah tanda atau repesentamen menurut Charles S
Peirce adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam
beberapa hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu ---oleh peirce disebut interpretant
dinamakan sebagai interpretan dari tanda yang pertama, pada gilirannya akan
mengacu pada Objek tertentu Dengan demikian menurut Peirce, sebuah tanda atau representamen
memiliki relasi ‘triadik’ langsung dengan interpretan dan objeknya.
2.
Ferdinan
de Saussure
Saussure justru menggunakan pendekatan anti historis yang
melihat bahasa sebagai sebuah sistem yang utuh dan harmonis secara internal
atau dalam istilah Saussure disebut sebagai langue. Dia mengusulkan
teori bahasa yang disebut sebagai struktualisme untuk menggantikan
pendekatan historis dan para pendahulunya.
3.
Roland
Barthes
Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci
dari analisisnya. Barthes menggunakan versi yang jauh lebih sederhana saat
membahas model ‘glossematicsign’ (tanda-tanda glossematic). Dengan
begitu, primary sign adalah denotative sedangkan secondary sign adalah satu dari connotative
semiotic. Konsep connotative inilah yang menjadi kunci
penting dari model semiotika Roland Barthes. Fisike menyebut model ini sebagai
Signifikasi dua tahap (two order of signification).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar