Selasa, 26 Maret 2013

Surat An Naml, Cerita Nabi Sulaiman yang Rendah Hati

An Naml, Surat Ke-27 yang Turun Di Mekah


Assalamualaikum wr wb
Sekarang saya akan coba membahas tentang surat – surat yang ada di Al-Quran dengan segala kekurangan saya. Al-Quran sendiri adalah pedoman hidup bagi setiap umat manusia yang mempercayainya serta mengamalkanya. Al-Quran adalah kitab suci terakhir yang dipercayakan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai petunjuk bagi umat – umat manusia yang mempercayainya, karena di dalam alquran itu bercerita tentang apa yang terjadi di masa lalu, sekarang dan apa yang akan terjadi di masa depan.

An Naml ( semut ) surat ke-27 ini tururun di mekah sebanyak 93 ayat mengisahkan tentang bagaiman Al-Quran itu bisa menjadi petunjuk bagi orang – orang yang beriman serta menjalankan perintahnya dan mempercayai kebesaran Allah Swt. Surat ini juga bercerita tentang mukzizat yang di miliki oleh Nabi Musa dalam melawan kezaliman Firaun. Orang – orang musyrik itu berkata bahwa mukzizat – mukzizat yang di pelihatkan Nabi Musa atas kehendak Allah Swt, "sebagai sihir yang sesungguhnya".

Nabi Sulaiman dengan Kerendahan Hatinya

Di ayat 15-44 pada surat An Naml ini menceritakan tentang Nabi Daud dan Nabi Sulaiman yang mempercayai kebesaran Allah Swt yang di berikan kepada mereka, dengan berkata “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman”. Kenapa surat ini di namakam “semut” di jelaskan pada ayat 15-44 ini yang menggambarkan tentang  nabi Sulaiman yang memiliki kemampuan supranatural yang luar biasa, yaitu memiliki tentara dari golongan jin, manusia, dan burung. Nabi Sulaiman juga mampu memahami bahasa binatang.

Pada suatu hari, Nabi Sulaiman sedang berjalan-jalan dengan bala tentaranya itu, hingga sampailah mereka di lembah yang banyak semutnya, namun dia tidak menunjukkan kesombongannya karena memiliki kekuatan yang hebat, malah dia bersikap tawadhu (rendah hati). Hingga burung Hud-Hud  memberikan kabar bahwa menjumpai Ratu Bilqis dan kaumnya yang menyembah matahari, serta meminta mereka untuk kembali ke jalan Allah Swt, karena tiada tuhan yang patut di sembah kecuali Dia. Dengan bantuan orang yang memiliki ilmu dari Alkitab dia membawa Singgahsana Ratu Balqis ke kerajaan dan membuat Ratu Balqis merasa takjub dan berfikir bahwa Nabi Sulaiman bukanlah lawan baginya. Ratu Balqis sangat kagum dengan semua apa yang telah dialaminya tadi, dari sinilah dia mendapat hidayah dari Allah Swt bahwa semua itu adalah Kekuasaan Allah SWT, Tuhan yang harus disembah, bukan dewa matahari yang selama ini diyakininya. Dan konon kerajaannya Nabi Sulaiman itu terletak di negeri Palestina sekarang. Hingga saat ini kaum Yahudi Israel masih mencari-cari dimana istana (Solomon Temple) itu berada, dan mereka meyakini bahwa istana itu terletak di lahan tempat Masjid Al-Aqsa sekarang. Inilah alasan mengapa kaum Yahudi ingin meruntuhkan Masjid Al-Aqsa dan merekonstruksi situs istana Sulaiman.

Cerita tentang nabi Saleh dan Kuam Tsamud yang menjadi dua golongan yang bermusuhan, karena ke ingkaran mereka kepada Allah padahal sebelumnya mereka telah di ceritakan tentang kaum nabi Luth yang di musnakan oleh Allah dengan hujan batu karena kezalimanya. Serta surat ini juga mengajarkan kita agar menjadi mahluk yang selalu bersyukur serta mempercayai hari akhir.

27:93. Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan”
Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar